ARTICLE AD BOX
TANJUNGPINANG, SERANTAU MEDIA - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyalurkan bantuan pengembangan usaha kepada 1.965 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Tanjungpinang, dengan total anggaran sebesar 1,965 miliar.
“Masing-masing UMKM dapat bantuan tunai sebesar Rp1 juta,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad, usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pelaku UMKM, di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Jumat.
Ansar mengatakan bantuan tersebut bersumber dari dana aspirasi anggota DPRD Kepri Daerah Pemilihan (Dapil) Tanjungpinang Rudy Chua bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Kepri sebagai pendamping.
Ia memastikan para penerima bantuan pengembangan usaha itu sudah melewati tahapan verifikasi langsung dari rumah ke rumah, agar jangan sampai salah sasaran.
“Kenapa perlu dilakukan, karena satu rupiah pun uang negara yang dibelanjakan harus dipertanggungjawabkan,” ujar Ansar.
Ansar berharap bantuan usaha UMKM dapat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar lebih berdaya, meningkatkan pendapatan, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Menurutnya, pelaku UMKM perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah, karena berdasarkan pengalaman ketika terjadi turbulensi dampak ekonomi COVID-19, pelaku UMKM justru menjadi tulang punggung penyelamat ekonomi.
Selain bantuan usaha, kata Ansar lagi, Pemprov Kepri bekerja sama dengan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah juga memberikan bantuan dalam bentuk pinjaman modal usaha tanpa bunga bagi pelaku UMKM.
Program ini sudah berjalan selama tiga tahun terakhir, dan pada tahun 2024 plafon pinjaman terisi menjadi Rp40 juta. Sementara dua tahun sebelumnya, pinjaman maksimal sebesar Rp20 juta. “Bunganya nol persen, karena ditanggung Pemprov Kepri,” ujar Ansar pula.
Ansar juga mengimbau pelaku UMKM memanfaatkan digitalisasi untuk memperluas jangkauan penjualan produk secara berani.
Pelaku UMKM pun didorong tidak mampu menembus pasar ekspor, sebab sejauh ini beberapa produk-produk dari Kepri sudah terjual hingga ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Turki.
“Produk UMKM yang diekspor mulai dari pakaian sampai makanan,” kata Ansar seperti dikutip dari Antara Kepri. ***