ARTICLE AD BOX
SIAK, SERANTAU MEDIA - Seorang pekerja harian kebun kelapa Sawit di Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, tewas mengenaskan dengan kondisi kepala ditemukan terpisah dengan badan, Rabu 17 Juli 2024.Korban diduga meninggal dunia dikarenakan terkaman Harimau Sumatera.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa 16 Juli 2024 sekira pukul 20.30 WIB, di jalan lintas arah ke koridor PT RAPP, yang merupakan areal perkebunan PT SAS, tepatnya di RT 03 RK 04, Dusun 2 Kampung Penyengat, kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
“Iya benar, pekerja harian kebun sawit, bermarga Zega yang merupakan warga kampung Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Perawang,” ungkap Camat Sungai Apit Tengku Mukhtasar. S.Sos.M.Si saat dihubungi media awak.
Mantan Camat Sabak Auh itu mengatakan, dari keterangan saksi yang dikumpulkan oleh pihak pemerintah setempat dan Bhabinkamtibmas Kampung Penyengat, awalnya pergi buang air kecil di belakang Kamp (atau mes pekerja) PT SAS.
Tak lama korban keluar dari perkemahan itu, rekan korban mendengar suara teriakan dan melihat langsung korban diseret oleh seekor harimau.
Mendapati hal itu, rekan kerja korban yang berinisial IS langsung memanggil rekan lainnya untuk melakukan pencarian.
“Rekan kerja korban yang langsung mencari korban, hingga korban ditemukan mengenaskan dengan kondisi kepala sudah berpisah dengan badannya,” terangnya.
Mendapati laporan itu, diantaranya langsung melakukan koordinasi dengan meminta bantuan tim dari BBKSDA Provinsi Riau untuk turun melakukan pengamanan Satwa pembohong di Kampung Penyengat.
“Korban saat ini masih di camp tersebut sambil menunggu kedatangan pihak keluarganya, kita juga sudah koordinasi dengan pihak BBKSDA Riau, insyaallah hari ini sudah tiba di lokasi kejadian,” sebutnya.
Pimpinan Upika Sungai Apit itu pun menghimbau kepada masyarakat, agar tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dikebun maupun ke hutan perkampungan.
“Tetaplah berhati-hati hingga situasi di wilayah kampung penyengat dinyatakan aman, jangan berkeliaran ataupun melakukan aktivitas di perkebunan untuk sementara waktu ini,” imbaunya. (Rizal Iqbal)