Warning: date(): Invalid date.timezone value 'UTC+7', we selected the timezone 'UTC' for now. in /home/u371108581/domains/serantaumedia.id/public_html/old/src/dependencies.php on line 32

Warning: date(): Invalid date.timezone value 'UTC+7', we selected the timezone 'UTC' for now. in /home/u371108581/domains/serantaumedia.id/public_html/old/src/helpers/MonologWriter.php on line 108
Janji Bangun Water Front City dan Kawasan Pejalan Kaki di Koto Gasib, Warga Antusias Menangkan ISO - Serantaumedia.id

Janji Bangun Water Front City dan Kawasan Pejalan Kaki di Koto Gasib, Warga Antusias Menangkan ISO

8 months ago 150
ARTICLE AD BOX

SIAK, SERANTAU MEDIA - Calon Bupati Siak nomor urut 1, Irving Kahar Arifin menawarkan pembangunan Water Front City atau Turap dan juga pembangunan pejalan kaki dari Simpang Buatan hingga ke wilayah Pasar kepada masyarakat Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, Rabu 2 Oktober 2024 malam.

Hal itu pun disambut baik oleh ratusan masyarakat Koto Gasib saat menghadiri Kampanye Dialogis Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak, Nomor Urut 1, Irving Sugianto di Kampung Buatan II, Kecamatan Kotogasib.

Cabup Siak Irving Kahar Arifin tampak hadir didampingi Anggota DPRD Siak, Oloan Munthe, Sekretaris PDIP Siak, joko Susilo bdan Ketua Tim Relawan, Irvan Gunawan. Dalam kesempatan itu Irving memperkenalkan dirinya terlebih dahulu mulai pertama dia di Siak dan pensiun sebagai Kadis PU Tarukim Siak. 

"Di tepi sungai ini kan tanah desa mengapa tidak dibangun saja Water Front City. Karena orang kalau lewat Dayun itu banyak hutan sehingga lebih memilih lewat Koto gasib yang sudah ramai. Nanti sebelum ke Siak mereka bisa singgah dulu di sini," ujarnya. 

Kemudian untuk jalan menuju pasar bisa diperlebar agar dibuatkan pejalan kaki. Dengan begitu maka warga bisa berjualan di tepi jalan ini dengan tertata sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Dirinya mengaku sudah memikirkan ini sewaktu masih menjadi Kadis PU Tarukim Siak. Dia menceritakan pembangunan jalan dari Siak ke Buatan saat ini menggunakan dana bagi hasil sawit, tapi tujuannya bukan untuk keindahan. 

"Makanya itu masih bangun jalan biasa saja karena tidak boleh "beautyness". Artinya sama seperti memoles wajah ibu-ibu supaya glowing," selorohnya. 

Maka dari itu, jika dirinya menjadi Bupati Siak maka akan lebih leluasa menggunakan anggaran daerah untuk pembangunan di Koto gasib. Pasalnya APBD Siak selama ini tidak cukup untuk infrastruktur hingga kecamatan-kecamatan apalagi kampung. 

Menurutnya, APBD Siak selama ini 60 persen hanya digunakan untuk kegiatan operasional seperti gaji pegawai dan acara-acara seromonial, dari Rp2,8-3 Triliun, hanya Rp1-1,2 triliun untuk pembangunan, itupun harus dibagi 44 dinas dan kecamatan. 

“Seperti di PU ada anggaran Rp 400 miliar lalu dibagi pula bidang-bidangnya. Anggaplah bina marga dapat Rp200 miliar itu hanya cukup untuk 15 kilometer jalan di Kabupaten Siak, jadi satu kecamatan hanya 1 km,” ungkapnya. (Rizal Iqbal)