ARTICLE AD BOX
PEKANBARU, SERANTAU MEDIA - Pasangan Calon Walikota Pekanbaru Nomor Urut 4, Edy Natar - Dastrayani Bibra tampil memukau dan percaya diri di Program Dialog Interaktif "Unboxing Our Mind", Rabu malam (9/10/2024) di Kedai Kopi Oey Jalan Soekarno Hatta.
Berbagai pertanyaan yang diajukan audiens yang didominasi anak muda tersebut mereka menjawab dengan lugas dan jelas. Pengalaman kedua sosok tersebut selama ini dalam bertugas di bidang masing-masing membuat mereka memahami berbagai persoalan yang membelit kota Pekanbaru.
Edy Natar Nasution mengaku meski baru beberapa tahun kembali ke Riau, namun pengalamannya bertugas di berbagai daerah di Indonesia sebagai militer memberikan banyak wawasan tentang bagaimana daerah-daerah di Indonesia terus berkembang. Ia menjadi punya banyak referensi yang dapat diaplikasikan di kota Pekanbaru nantinya.
Sementara Dastrayani Bibra, juga merupakan sosok aparatur pemerintah yang sarat dengan pengalaman karena selama karir sebagai ASN ia pernah bertugas di berbagai posisi, mulai dari lurah, kepala dinas hingga Asisten Walikota. Tidak heran pula jika ia pun begitu memahami sejarah perkembangan dan berbagai dinamika yang ada di Kota Bertuah.
Secara umum, audiens yang hadir juga cukup memahami berbagai persoalan yang hingga kini masih mewarnai kota Pekanbaru. Pertanyaan-pertanyaan seputar fasilitas publik, penataan kota, pengelolaan sampah, perparkiran, pemerintahan yang bersih dari korupsi, lapangan kerja, hingga ruang kreativitas bagi anak muda, diwawancarai oleh audiens.
Dalam pemaparannya, Edy-Bibra menyampaikan sejumlah strategi program yang akan mereka lakukan jika nantinya diberikan amanah oleh warga Pekanbaru menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru. Strategi program-program yang diyakini dapat menjawab sejumlah persoalan yang diajukan audiens.
Soal lapangan pekerjaan misalnya, Edy Natar menjelaskan bahwa ia akan menuntaskan pembangunan Kawasan Industri Tenayan yang menurutnya dapat menyerap belasan hingga puluhan ribu tenaga kerja jika kawasan itu terealisasi. Ia juga akan menuntaskan pembangunan Pasar Cik Puan yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian Pekanbaru.
Pengelolaan transportasi umum juga akan menjadi perhatian khusus pasangan ini mengingat perkembangan kota Pekanbaru yang sangat pesat. “Kita akan membangun sarana Bus Rapid Transit sebagai alat transportasi umum yang cepat dan efisien untuk mengatasi masalah kemacetan yang terus bertambah di Pekanbaru,” ujarnya.
Soal pemerintahan yang bersih, Edy-Bibra menegaskan hal itu merupakan sesuatu yang tak bisa ditawar-tawar lagi dan harus dilakukan jika Pekanbaru ingin menjadi kota yang maju. Dan itu akan sulit terwujud jika yang memimpin Pekanbaru adalah sosok yang tersandera banyak persoalan, seperti tersandera kasus hukum.
“Omong kosong kalau seorang pemimpin yang tersandera kasus hukum dapat menjalankan amanah sebagai Wali Kota dengan baik. Hari ini saya yakinkan kepada Anda semua, bahwa kami adalah sosok yang bebas dari hal seperti itu,” tegasnya.
Program dialog interaktif “Unboxing Our Mind” ini mendapat apresiasi positif dari sejumlah pendukung. Mereka mengaku senang dapat berdialog dan membedah secara langsung program dan alur berpikir calon pemimpin kota ini.
“Kita jadi tahu bagaimana kualitas calon pemimpin kita, tahu gagasan dan program mereka seperti apa. Jadi tidak seperti membeli kucing dalam karung lah,” ujar Andri, salah satu anak muda yang hadir dalam acara tersebut.
Sementara itu, penggagas program “Unboxing Our Mind”, Anis Murzil mengungkapkan, kegiatan diskusi interaktif ini memang dirancang sebagai ajang mengungkap visi dan misi calon Wali Kota dan Wakil Walikota Pekanbaru nomor Urut 4 sehingga lebih diketahui publik.
Kita ingin publik atau audiens dapat bertanya langsung dan bebas kepada calon pemimpin mereka, sehingga mereka tahu pasti kualitas orang yang akan memimpin mereka lima tahun mendatang, jadi buka hanya sekadar tebar pesona atau janji kosong belaka. Nah, dari jawaban Pak Edy-Bibra tadi kita bisa melihat bagaimana penguasaan mereka terhadap masalah di Pekanbaru dan bagaimana mereka menjawab berdasarkan data yang valid," terang Anis yang sekaligus menjadi host acara tersebut.***