ARTICLE AD BOX
TEMBILAHAN, SERANTAU – Upaya penanganan kasus Malaria di Inhil yang sempat melonjak beberapa waktu lalu, kini mulai mrenunjukkan hasil yang menggembirakan. Kasus malaria di Inhil, khususnya di Desa Kuala Selat, kini menunjukkan penurunan yang signifikan
Hal ini disampaikan oleh Plh Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg. Wan Fajriatul, melalui penanggung jawab malaria, Musfardy Rustam. Menurutnya, setelah dilakukan serangkaian upaya pencegahan dan pengobatan, jumlah kasus malaria di wilayah tersebut berhasil ditekan. Meski demikian, kami tidak lengah, tegas Musfardy, seperti dirilis media Center, Minggu (27/10/2024).
Tim gabungan dari Dinas Kesehatan Riau dan Kabupaten Inhil terus melakukan pemantauan dan pendampingan kepada masyarakat Desa Kuala Selat dan sekitarnya.
Berdasarkan data terakhir, jumlah kasus malaria yang ditemukan di wilayah tersebut mencapai 152 kasus. Angka ini menunjukkan adanya penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan puncak kasus pada awal penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria.
Upaya pengendalian yang dilakukan meliputi pengobatan intensif bagi penderita malaria, serta penyemprotan insektisida di rumah-rumah warga untuk memutus rantai penularan penyakit. “Insektisida yang digunakan bersifat tahan lama dan efektif membunuh nyamuk penyebab malaria,” jelas Musfardy.
Meskipun kasus sudah melanda, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan penggunaan kelambu saat tidur tetap menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran malaria.
Dinas Kesehatan Riau mengapresiasi kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petugas kesehatan, dan masyarakat, yang telah berkontribusi dalam upaya pengendalian kasus malaria di Kabupaten Inhil.***