Agus Susanto Bakir: H. Paisal Pemimpin Yang Visioner

DUMAI | SERANTAU MEDIA – Cawako nomor urut 3, H. Paisal, SKM, MARS, dianggap sebagai pemimpin visioner yang siap membawa kemajuan tanpa batas bagi Kota Dumai. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Agus Susanto Bakir, seorang aktivis yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Dumai dari fraksi Partai Gerindra.

Agus menilai bahwa Paisal memiliki kemampuan untuk menginspirasi orang lain dalam mengikuti visi dengan memberikan panduan strategis dan tujuan jangka panjang yang jelas. 

Ia mencontohkan pembangunan Dumai Islamic Center yang sempat menuai kritik saat awal pembangunan, namun kini telah menjadi ikon dan kebanggaan jangka panjang bagi Dumai.

“Contoh seperti pembangunan Dumai Islamic Center. Saat dibangun, banyak yang mengeluhkan, namun sekarang menjadi kebanggaan Dumai,” ungkap Agus.

Ia menambahkan bahwa pembangunan tersebut telah menarik perhatian daerah lain, bahkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Agus menjelaskan bahwa seorang pemimpin visioner tidak hanya memikirkan keadaan saat ini, tetapi juga memproyeksikan kemungkinan masa depan. Ia menganggap Paisal memiliki kemampuan untuk melihat masa depan yang belum dipahami oleh orang lain, seperti ungkapan yang terpasang saat melakukan perjalanan ke Sumatera Barat di Kelok 9, “Alun Takilek Alah Takalam.”

Sementara itu, Herianto, seorang warga Nelayan Laut yang telah lama berkecimpung sebagai loper koran di Kota Dumai, juga menilai Paisal sebagai pemimpin yang visioner. Ia mengungkapkan bahwa perubahan yang terjadi di kota kelahirannya tidak terduga, dan Paisal memiliki kemampuan berpikir kreatif yang melampaui kebiasaan.

“Saya menilai Paisal sering kali merangkul ide-ide baru dari siapa saja. Jika ide tersebut sesuai, ia bersedia mengambil risiko yang diperlukan untuk mencapai sesuatu yang besar,” ujarnya.

Herianto menambahkan bahwa pemimpin visioner biasanya memiliki kualitas kepemimpinan yang kuat, seperti integritas, empati, dan kemampuan membangun tim yang solid. Ia menyadari bahwa tanpa dukungan orang lain, visi tersebut tidak akan terwujud.

Selama terpecah dari Kabupaten Bengkalis, ia menyatakan bahwa baru kali ini ada pemimpin yang merakyat, meskipun Paisal bukanlah anak kelahiran Dumai. 

“Saya yakin, meskipun Paisal bukan anak kelahiran kota Dumai, ia memiliki impian besar untuk masa depan Bumi Lancang Kuning ini,” tegasnya.

Herianto juga menekankan bahwa perubahan yang terjadi di Kota Dumai selama kepemimpinan Paisal dalam waktu 3,5 tahun tidak bisa dipungkiri. Program unggulan di bidang infrastruktur telah dirasakan oleh masyarakat, baik di pusat kota maupun daerah pinggiran. 

“Puluhan tahun penantian warga akan pembangunan jalan akhirnya terwujud di masa kepemimpinan beliau. Hal kecil ini tentunya telah membantu ekonomi masyarakat,” tutupnya.